(Teropong Indonesia)-, Ketua DPR RI Puan Maharani berkunjung ke kawasan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Ia pun mendukung adanya peningkatan infrastruktur, terlebih kawasan wisata tersebut tengah diusulkan menjadi Geopark Nasional.
Sebelum menuju kawasan Dieng, Puan sarapan roti bakar di Pasar Induk Wonosobo pada Minggu (27/8/2023) pagi. Pasar Induk merupakan kawasan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) cukup terkenal di daerah itu. Adapun roti bakar di lokasi ini dibuat menggunakan arang sehingga menghadirkan cita rasa yang menarik.
“Roti bakar ini buka sejak subuh, dan merupakan produk olahan rumahan yang cukup terkenal. Semoga semakin banyak produk UMKM yang bisa melebarkan usahanya, sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” tutur Puan.
Usai sarapan, Puan yang didampingi Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat langsung mengunjungi kawasan Dieng. Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini datang jelang subuh karena penasaran dengan fenomena embun upas yang kerap muncul di Dieng saat musim kemarau.
Fenomena embun upas ini kerap kali viral dan biasa muncul di awal pagi di kawasan Dieng, terutama di Wonosobo. Meski visualnya tampak begitu cantik, embun upas dapat mengancam kelangsungan hidup tanaman kentang. Nama upas disematkan dari pohon yang getahnya dikenal beracun.
Puan menyaksikan munculnya fenomena embun upas yang dihasilkan dari suhu udara sejuk hingga membuatnya beku menyerupai salju tepat dari depan Candi Arjuna.
“Bersyukur bisa menikmati udara segar disini. Udara seperti ini yang tidak bisa dinikmati di Ibu Kota. Di sini kita bisa melihat fenomena alam yang meskipun terlihat indah, tapi punya sisi negatifnya bagi tanaman kentang,” ucapnya.
Setelah berkeliling menikmati keindahan Candi Arjuna, Puan menyempatkan diri singgah di salah satu kios oleh-oleh yang berada di kawasan tersebut. Puan datang ke kios milik Sumarsih dan membeli beberapa oleh-oleh khas Dieng, seperti Carica Sumbing Segar, Dendeng Gepuk dan Kacang Dieng.
Sambil berbelanja, Puan berbincang dengan pemilik kios. Ia bertanya tentang penjualan oleh-oleh di kawasan Dieng, mengingat tidak sedikit masyarakat sekitar menggantungkan mata pencahariannya dengan berdagang oleh-oleh khas kawasan wisata itu.
“Bagaimana jualannya Bu?” tanya Puan kepada pemilik kios.
“Alhamdulilah, Bu kalau Sabtu Minggu ramai. Cuma kalau hari biasa sepi,” jawab Sumarsih.
“Berapa untungnya sehari?” Puan kembali bertanya.
“Kalau Sabtu Minggu bisa dapat 300 ribu untung bersih,” terang Sumarsih.
Setelah berbelanja, mantan Menko PMK itu berjalan sekitar 2,5 Km melewati jalan yang cukup curam dari bawah Kawah Sikunir menuju Air Terjun Sikarim. Dalam perjalanan, Puan menyebut kawasan Dieng layak menjadi Geopark Nasional karena mempunyai banyak objek wisata mulai dari candi, kawah hingga air terjun yang menyajikan pemandangan indah.
“Saat ini pengembangan insfrastruktur di kawasan Dieng perlu ditingkatkan lagi. Sehingga mendukung pengembangan wisata kawasan Dieng agar makin menjadi tujuan wisatawan lokal maupun mancanegara,” ungkap cucu Bung Karno ini.
“Peningkatan infrastruktur juga dapat mendukung pengembangan UMKM yang diharapkan dapat menumbuh-majukan perekonomian masyarakat setempat, terutama yang berada di kawasan Dieng,” lanjut Puan.
Sementara itu Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat berterima kasih atas kehadiran Puan untuk meninjau kawasan Dieng. Ia meminta dukungan Puan sebagai Ketua DPR untuk kawasan Dieng yang tengah dikembangkan menjadi Geopark Nasional.
Pengajuan status Geopark Nasional diajukan karena kawasan Dieng memiliki keragaman budaya, keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya yang menyatu di dalamnya. Afif menambahkan saat ini kawasan Dieng tengah menjalani revitalisasi sejak Juli 2023 yang ditargetkan selesai pada 18 Juli 2024.
“Wonosobo ingin menjadi daerah wisata. Wisata Wonosobo itu ya Dieng. Sekarang kami sedang melakukan revitalisasi di beberapa titik destinasi, terkait infrastruktur,” ujarnya.