Teropong Indonesia, KOTA CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi resmi mengganti kegiatan study tour sekolah dengan walking tour sebagai alternatif kegiatan luar kelas. Kebijakan ini menjadi tindak lanjut dari larangan study tour oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Program walking tour dinilai lebih edukatif, terjangkau, serta mampu mengangkat potensi wisata lokal yang sarat nilai sejarah dan budaya.
Kepala Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi, Lucky Sugih Mauludin, menyambut baik program ini.
Ia mengatakan bahwa Cimahi memiliki banyak destinasi lokal bernuansa sejarah yang layak diperkenalkan kepada pelajar.
“Harapannya, program ini bisa mengembangkan wisata lokal Kota Cimahi. Banyak tempat penuh nilai historis yang sangat bermanfaat bagi siswa dalam menambah pemahaman dan pengetahuan,” ujarnya saat dikonfirmasi media pada Sabtu, 02/082025.
Adapun lima lokasi yang menjadi tujuan walking tour antara lain:
1. Gedung The Historich
2. Stasiun Cimahi
3. Rumah Sakit Dustira
4. Kampung Adat Cireundeu
5. Beberapa titik lain yang memiliki nilai sejarah dan budaya
Program ini juga selaras dengan konsep heritage tourism yang pernah digagas Pemkot Cimahi. Konsep tersebut bertujuan mengajak masyarakat termasuk pelajar untuk mengenal langsung peninggalan sejarah, mulai dari jejak militer Belanda hingga perjuangan rakyat Cimahi dalam mempertahankan kemerdekaan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Nana Suyatna, menyebut walking tour sebagai solusi cerdas dan ekonomis bagi sekolah dan orang tua murid. Ia menegaskan bahwa program ini memberi ruang bagi siswa untuk belajar di luar kelas tanpa perlu bepergian jauh atau mengeluarkan biaya besar.
“Cimahi memiliki banyak bangunan bersejarah. Dengan walking tour, siswa bisa semakin mengenal dan mencintai kotanya sendiri,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini telah dimulai sejak tahun lalu dan melibatkan pemadu wisata lokal untuk memberikan penjelasan mendalam kepada siswa. “Antusias anak-anak juga sangat tinggi. Pelaksanaannya bergilir, karena banyaknya sekolah yang ingin ikut,” tambahnya.
Melalui program ini, Pemkot Cimahi berharap pelajar tidak hanya mendapatkan pengalaman belajar langsung dari sumbernya, tetapi juga ikut ambil bagian dalam upaya pelestarian dan promosi kekayaan sejarah kota mereka sendiri. (Gani Abdul Rahman)





