SRMP Jadi Potret Kemandirian Anak-Anak Dari Keluarga Rentan

Teropong Indonesia, KOTA CIMAHI – Di sebuah ruang kelas sederhana di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 08 Cimahi, suara guru terdengar jelas menyampaikan materi pelajaran.

Sebagian siswa tetap fokus di bangku masing-masing, sementara beberapa lainnya izin keluar kelas. Tampak seperti sekolah pada umumnya, namun di balik keseharian itu, tersimpan kisah perjuangan anak-anak dari keluarga rentan untuk melanjutkan pendidikan.

SRMP 08 Cimahi merupakan sekolah berasrama yang dikelola oleh Kementerian Sosial. Selama dua pekan terakhir, Muhammad Fikri Herdiansyah (13), siswa kelas 7 asal Kelurahan Cibeber, Cimahi Selatan, mulai menjalani kehidupannya di asrama. Meski baru lulus SD beberapa bulan lalu, Fikri mantap melanjutkan pendidikan di SRMP karena fasilitas dan lingkungan yang mendukung.

“Sudah dua minggu di sini, alhamdulillah nyaman dan senang sekolah di sini. Teman-temannya baik, gurunya juga,” kata Fikri saat ditemui, Jumat (1/8/2025).

Fasilitas yang lengkap di Sentra Abiyoso lokasi SRMP 08 membuat Fikri betah. Ia mendapat tempat tidur yang nyaman, makan tiga kali sehari, serta informasi bahwa masing-masing siswa akan dibekali laptop untuk pembelajaran.

“Makannya enak, terus katanya kita mau dikasih laptop sendiri-sendiri. Nyaman banget,” tambahnya.

Namun, meski fasilitas memadai, kerinduan pada keluarga tetap menyapa. Tinggal di asrama menjadi pengalaman pertama Fikri berjauhan dari orang tua. Meski demikian, ia mulai belajar hidup mandiri dan bertanggung jawab.

“Ya, banyak yang nangis karena kangen. Tapi seminggu sekali ada waktu kunjungan. Saya sendiri merasa sifat saya jadi lebih baik sejak tinggal di sini,” tuturnya.

Risma (12), teman sekelas Fikri, merasakan hal serupa. Ia sempat merasa berat meninggalkan rumah, namun kini mulai terbiasa dan menikmati kegiatan belajar yang variatif.

“Awalnya berat, ya kangen. Tapi setiap minggu orangtua datang menjenguk, jadi dibawa senang aja. Kita juga bisa komunikasi lewat wali asuh,” ujarnya.

Risma menambahkan bahwa proses belajar tidak membosankan karena diselingi permainan dan pembelajaran di luar kelas. “Happy sih, belajar juga seru. Ada games dan kegiatan di luar ruangan,” katanya.

Pada Kamis (31/7/2025), anggota Komisi VIII DPR RI, Atalia Praratya, melakukan kunjungan ke SRMP 08 Cimahi. Ia mengapresiasi kondisi asrama dan pendekatan pendidikan yang diterapkan.

“Di sini anak-anak dimanusiakan. Mereka diberikan tempat tidur yang layak, meski satu kamar bisa diisi hingga 25 orang, tapi bersih dan rapi,” kata Atalia.

Ia menambahkan, SRMP tidak hanya memberikan pendidikan formal, tapi juga membentuk karakter dan kebiasaan hidup sehat. “Anak-anak diajarkan bangun subuh, salat berjamaah, makan tiga kali sehari, bahkan ada aula dan ruang teater,” imbuhnya.

Menurut Atalia, sekolah rakyat seperti SRMP adalah bagian dari intervensi sosial pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan.

“Anak-anak dari keluarga kurang mampu diberi kesempatan menempuh pendidikan layak. Ini adalah langkah strategis agar mereka tidak terperangkap dalam kemiskinan yang diwariskan,” tutupnya. (Gani Abdul Rahman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *