Teropong Indonesia (Bandung)-, Lomba Desa dan Kelurahan tingkat Provinsi Jabar untuk tahun 2023 kembali digelar dengan mengusung tema Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dalam Mewujudkan Stabilitas Ekonomi dan Sosial Desa dan Kelurahan.
Kali ini sebanyak 12 Desa dan 9 Kelurahan terbaik yang berasal dari masing-masing kabupaten/kota mengikuti lomba tahunan yang dilaksanakan secara berjenjang mulai tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, dan regional.
Untuk menyempurnakan pelaksanaan lomdeskel tersebut, DPMD Jabar selalu berupaya melakukan pembenahan dan terobosan pada setiap tahunnya. Seperti halnya lomdeskel tahun ini telah menerapkan aplikasi e-lomdeskel serta pengisian data prodeskel dan evdeskel sebagai salah satu muatan lokal didalam pelaksanaannya.
Menurut Jafung Analis Kebijakan, Nugi Sobarna S.STP yang ditugasi untuk mengkoordinir Lomdeskel tingkat Jabar mengatakan bahwa penerapan aplikasi e-lomdeskel ini adalah upaya menciptakan lomba desa dan kelurahan yang lebih objektif juga efisien.
“DPMD Jabar adalah provinsi yang pertama menerapkan aplikasi e-lomdeskel secara penuh didalam pelaksanaan lomba desa dan kelurahan,” jelasnya.
“Jadi peserta tidak perlu lagi repot membawa dokumen administrasi yang akan dinilai, cukup dengan mengunggahnya saja di aplikasi e-lomdeskel. Kemudian dokumen-dokumen tersebut dilakukan verifikasi,” tuturnya lagi.
Selanjutnya Nugi Sobarna, menjelaskan bahwa seleksi administrasi tahap pertama dimulai pada minggu ini dan dilaksanakan di 4 (empat) kelompok wilayah yaitu Bogor, Karawang, Garut, dan Tasikmalaya.
Di Bogor terdiri dari Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur.
Untuk kelompok wilayah Karawang ada Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Purwakarta.
Di kelompok wilayah Garut ada Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Bandung Barat.
Terakhir kelompok wilayah Tasikmalaya yang terdiri dari Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Kuningan.
Sementara 7 (tujuh) kabupaten lainnya tidak mengirimkan perwakilannya di lomdeskel tingkat provinsi tahun ini, dikarenakan alasan yang beragam, terutama menyangkut ketersediaan anggaran.
Ia juga menjelaskan terkait pengisian data prodeskel dan evdeskel yang menjadi salah satu muatan lokal dalam lomdeskel tingkat provinsi kali ini, merupakan upaya mendorong dan meningkatkan validitas pengisian data prodeskel maupun evdeskel, sehingga desa atau kelurahan tidak hanya menjadi peserta lomba semata.
Sebagaimana diketahui, bahwa prodeskel adalah gambaran menyeluruh tentang karakter desa dan kelurahan yang meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi Desa dan Kelurahan.
Sekaligus bertujuan untuk mengukur tingkat status kemajuan Desa/Kelurahan, bahan penyusunan kebijakan, pedoman nilaian dan pengukuran kinerja.