Teropong Indonesia, KOTA BANDUNG – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan sepak bola usia dini Indonesia. Akademi Persib Cimahi berhasil menorehkan sejarah dengan meraih gelar juara Gothia Cup U-13 2025, turnamen sepak bola remaja paling bergengsi di dunia yang digelar di Gothenburg, Swedia.
Dalam partai final, tim muda Persib Cimahi tampil luar biasa dengan menundukkan wakil tuan rumah, FC Stockholm Internazionale. lewat kemenangan telak 5-1.
Penampilan dominan ini tak hanya mengantarkan mereka meraih trofi juara, tetapi juga membuktikan kualitas sepak bola usia dini Indonesia di kancah internasional.
Gothia Cup sendiri dikenal sebagai ajang kompetisi bergengsi yang diikuti oleh ratusan tim dari berbagai negara.
Turnamen ini menjadi wadah bagi munculnya talenta-talenta muda potensial dari seluruh dunia.
Kemenangan Persib Cimahi ini menjadi pencapaian yang sangat istimewa dan patut diapresiasi.
Direktur Akademi Persib Cimahi mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini.
Menurutnya, ini hasil dari proses pembinaan yang konsisten serta kerja keras seluruh elemen tim, mulai dari pelatih, ofisial, hingga para pemain muda yang tampil dengan semangat dan dedikasi tinggi.
“Ini bukan sekadar kemenangan di atas lapangan, tapi juga kemenangan mental dan pembuktian bahwa anak-anak Indonesia mampu bersaing dan tampil dominan di level dunia,” ujarnya dalam pernyataan resmi.
Prestasi ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk pecinta sepak bola di Tanah Air.
Banyak yang menilai kemenangan ini sebagai tonggak penting dalam perjalanan pembinaan sepak bola nasional, khususnya dalam pengembangan pemain usia dini.
Tak hanya membawa kebanggaan bagi klub dan keluarga besar Persib, capaian ini juga mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
Keberhasilan tersebut menjadi sinyal positif bagi masa depan sepak bola nasional, serta menjadi inspirasi bagi akademi-akademi lain di Indonesia untuk terus fokus dalam mencetak generasi emas.
Akademi Persib Cimahi U-13 kini tidak hanya tercatat sebagai juara Gothia Cup 2025, tetapi juga sebagai simbol harapan baru bagi kebangkitan sepak bola Indonesia di pentas global. (Gani Abdul Rahman)
