Pewarta : Steven Gervan
(Teropong Indonesia)-, Dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045, Indonesia dihadapkan pada Bonus Demografi yang diprediksi akan mencapai puncaknya di tahun 2030. Bonus Demografi sendiri merupakan suatu kondisi dimana jumlah penduduk pada kelompok usia produktif lebih banyak dibandingkan usia non produktif. Saat ini, Indonesia tengah memasuki masa tersebut. Merujuk data Badan Pusat Statistik, 69% penduduk Kabupaten Sumedang merupakan ketegori usia produktif (15 – 64 Tahun).
Hal ini merupakan suatu potensi baik bagi Kabupaten Sumedang, namun situasi kuantitas yang ada haruslah dibarengi dengan kualitas SDM tersebut. Dijumpai saat melakukan peninjauan pembangunan Panti Sosial Boemi Kadeudeuh pada hari Minggu (3/11), Rd. Artdeansyah Utama Dilaga menyampaikan juga bahwa Bonus Demografi merupakan pisau bermata dua yang keberlangsungannya harus dijaga oleh seluruh pihak.
“Lebih banyaknya penduduk dengan usia produktif di suatu daerah atau yang dikenal sebagai Bonus Demografi merupakan suatu keuntungan yang dapat meningkatkan potensi daerah tersebut, namun ketika kualitas SDMnya menurun maka kondisi ini bisa mengancam jalannya keberlangsungan pembangunan,” jelasnya.
Pria yang merupakan bagian keluarga Karaton Sumedang Larang ini juga menyampaikan bahwa diperlukan kolaborasi berbagai pihak dalam menjaga kualitas SDM. “Berbicara kualitas maka ini berbicara tentang proses yang dilakukan oleh seluruh aspek yang berkaitan dengan SDM tersebut antara lain lingkungan pendidikan, budaya, keluarga, perkawanan, dan Circle Social Media yang saat ini seolah mampu menggiring manusia dengan Algoritma Sosial Medianya,” tegasnya
Lebih jauh Alumni Brandeis University, Massachusetts ini juga menyampaikan peran penting budaya dalam menjaga keberlangsungan Bonus Demografi yang tengah diperoleh Indonesia. “Budaya jangan hanya dilihat dari kulitnya saja. Budaya tidak hanya selesai dari suatu tampilan/penampilan, namun terdapat falsafah pemikiran dan filosofi mendalam yang dapat digunakan dalam pembangunan identitas, mental, dan karakter seseorang, sehingga individu tersebut memiliki fondasi, pilar, dan prinsip yang kokoh dalam hidupnya.” tambahnya
Menurutnya, individu berprinsip yang memiliki mental dan karakter baik akan mampu memaknai setiap kejadian yang hadir dalam hidupnya secara holistik. Salah satunya adalah peran individu tersebut dalam menjaga keberlangsungan Bonus Demografi. Oleh karena itu, peran serta berbagai pihak secara kolaboratif menjadi kunci utama keberlangsungan kondisi tersebut.
“Bonus Demografi merupakan sumber potensi dalam perkembangan daerah dan nasional, sehingga keberlangsungannya harus dijaga oleh berbagai pihak secara kolaboratif, baik oleh institusi pendidikan, institusi budaya, dan institusi kepemudaan, serta kelompok lainnya yang berkaitan dengan pembangunan SDM berkualitas. Dengan kolaborasi dan integrasi yang baik, Bonus Demografi akan diperoleh dengan optimal,” tutupnya dengan optimis