Nasihat Hidup Sehat Dari Nabi

Dari Rifa’ah bin Rafi’ Al-Anshari RA, Rasul SAW bersabda :
اسْأَلُوا اللَّهَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فَإِنَّ أَحَدًا لَمْ يُعْطَ بَعْدَ الْيَقِينِ خَيْرًا مِنْ الْعَافِيَةِ
Mintalah ampunan (dari dosa) dan “afiyah” (sehat dan selamat) kepada Allah karena tiada seseorang mendapatkan anugerah setelah keimanan yang lebih baik daripada “afiyah”. [HR Muslim]

Orang sehat memiliki seribu keinginan sementara orang yang sakit hanya memiliki satu keinginan yaitu sehat. Kesehatan adalah anugerah terbesar setelah iman sebagaimana ditegaskan dalam hadits utama di atas bahkan nikmat sehat itu setara dengan memiliki dunia dan seisinya. Rasul SAW bersabda :
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِى سِرْبِهِ مُعَافًى فِى جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di lingkungannya (pada diri dan keluarganya) diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” [HR. Tirmidzi]

Namun demikian, manusia sering melupakan anugerah kesehatan. Nabi SAW bersabda :
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang. [HR Bukhari]

Kesehatan dan kesembuhan itu berasal dari Allah SWT sebab obat-obatan tidak menjamin seseorang menjadi sembuh dari penyakitnya. Obat-obatan bisa dibeli dengan uang namun tidak dengan kesembuhan dan Kesehatan. Jika sehat itu dijual bebas di toko-toko dan apotik terdekat niscaya tidak ada orang kaya yang sakit. Nabi Ibrahim AS berkata : “Dan apabila aku sakit, Dialah (Allah) yang menyembuhkanku.” [QS Asy Syu’ara: 80] Obat-obatan hanyalah ihtiyar yang mana jika benar dan bersamaan dengan izin Allah maka seseorang akan mendapatkan kesembuhan. Rasul SAW bersabda :
لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فَإِذَا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Setiap penyakit ada obatnya maka jika obatnya tepat maka akan sembuh dengan seizin Allah Azza Wa Jalla. [HR Muslim]

Baca Juga :  Pemkab Cilacap Jalin Kerjasama dengan 10 RS Swasta Cilacap dan JNE Cilacap Tentang Dokumen Kependudukan

Berikut kami sampaikan beberapa tips yang luar biasa dahsyat untuk menjaga Kesehatan dari berbagai sumber. Pertama, Hindari memenuhi perut dengan makanan. Dikisahkan bahwa Ar-rasyid memiliki dokter Nasrani yang pintar. Dokter itu berkata kepada Ali bin Husein bin Waqid : “Di dalam kitabmu (Quran Hadits) tidak ada sedikitpun ilmu kedokteran, sedangkan ilmu itu ada dua macam yaitu ilmu abdan (kesehatan) dan ilmu adyan (agama)”. Ali menjawab : “Allah mengumpulkan semua ilmu kedokteran dalam separuh ayat dari kitab-Nya. Yaitu :
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا
Makan dan munimlah kalian namun janganlah berlebihan [QS Al-A’raf : 31]

Dokter Nasrani itu kemudian berkata lagi : “Akan tetapi ilmu kedokteran tidak ada dalam keterangan Nabi kalian”. Ali menjawab : Nabi SAW mengumpulkan ilmu kedokteran dalam kalimat pendek, yaitu perut itu sarang penyakit, Tindakan preventif (pencegahan) adalah obat yang utama dan berilah setiap badan; apa yang ia biasakan”. Mendengar jawaban memuaskan ini maka dokter Nasrani berkata :
مَا تَرَكَ كِتَابُكُمْ وَلَا نَبِيُّكُمْ لِجَالِيْنُوْسَ طِباًّ
“Kitabmu dan Nabimu tidak menyisakan ilmu kedokteran untuk Dr. Galinos (129-199, seorang dokter Yunani yang memiliki pengaruh besar dalam kedokteran Eropa)” [Tafsir Al-Kassyaf]

Porsi makan maksimal itu sepertiga dari kapasitas perut. Rasulullah bersabda:
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
“Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan” [HR Ibnu Majah]

Baca Juga :  Komisi V DPRD Jabar Pastikan Proses PPDB di Kabupaten Bogor Berjalan On The Right Track

Al-Hafidz Ibnu Rajab berkata bahwa hadits tersebut merupakan pokok yang mengumpulkan semua dasar-dasar kedokteran. Yahya Ibnu masawaih (777 – 857 M) dokter ternama khilafah abbasiyah ketika membaca hadits utama tersebut berkata:
لَوِ اسْتَعْمَلَ النَّاسُ هَذِهِ الْكَلِمَاتِ سَلِمُوا مِنَ الْأَمْرَاضِ وَالْأَسْقَامِ وَلَتَعَطَّلَتِ الْمَارِسْتَانَاتُ وَدَكَاكِيْنُ الصَّيَادِلَةِ
Seandainya semua orang mengamalkan hadits ini maka mereka akan selamat dari berbagai penyakit sehingga rumah sakit dan toko obat (apotek) akan sepi. [Jami’ul Ulum Wal Hikam]

Tidak hanya berbahaya bagi badan, kekenyangan juga bisa menurunkan daya pikir dan semangat. Lukmanul Hakim berpesan kepada putranya :
يَا بُنَيَّ إِذَا امْتَلَأَتِ الْمَعِدَّةُ نَامَتِ الْفِكْرَةُ، وَخَرَسَتِ الْحِكْمَةُ، وَقَعَدَتِ الْأَعْضَاءُ عَنِ الْعِبَادَةِ
“Wahai anakku, Jika perut itu penuh (dengan makanan) maka akal pikiran akan tertidur, hikmah akan membisu dan semua anggota badan akan berat untuk melakukan ibadah” [At-Tahrir Wat Tanwir]

Kedua, Makan menunggu lapar. Burhanuddin al-halabi menceritakan bahwa Seorang Muqauqis (pembesar mesir) mengirim hadiah dan (termasuk didalamnya) seorang dokter. Rasul SAW berkata kepada dokter tersebut :
اِرْجِعْ إِلَى أَهْلِكَ نَحْنُ قَوْمٌ لَا نَأْكُلُ حَتَّى نَجُوْعَ وَإِذَا أَكَلْنَا لَا نَشْبَعُ
Pergilah ke keluargamu karena kami adalah kaum yang tidak makan kecuali dalam keadaan lapar dan jika makan maka kami tidak sampai kenyang.[Sirah Halabiyah]

Ketiga, setelah makan jangan langsung tidur. Al-Harits bin Kaldah, (W 634 M) seorang dokter yang wafat di masa kekhalifahan Umar bin Khattab, ketika maut hampir menjemputnya, orang-orang mengerumuninya. Mereka berkata, “Perintahkanlah kepada kami dengan sesuatu yang tidak kami tanyakan lagi setelah (kepergian)mu.” Al-Harits berkata :
لَا تَتَزَوَّجُوا مِنَ النِّسَاءِ إِلَّا شَابَّةً، وَلَا تَأْكُلُوا مِنَ الْفَاكِهَةِ إِلَّا فِي أَوَانِ نُضْجِهَا، وَلَا يَتَعَالَجَنَّ أَحَدُكُمْ مَا احْتَمَلَ بَدَنُهُ الدَّاءَ… وإذا تغذّى أَحَدُكُمْ، فَلْيَنَمْ عَلَى إِثْرِ غَدَائِهِ سَاعَةً، وَإِذَا تَعَشَّى فَلْيَمْشِ أَرْبَعِينَ خُطْوَةً
Janganlah kalian menikahi perempuan kecuali yang masih muda, jangan pula makan buah kecuali yang matang, jangan minum obat selama badan masih kuat menahan sakit… Jika salah seorang dari kalian makan siang maka ia (boleh) tidur setelah satu jam setelahnya, dan jika makan malam hendaknya berjalan (minimal) empat puluh langkah (sebelum tidur). [Zadul Ma’ad]

Baca Juga :  Monitoring POPWILDA Wilayah II Purwakarta, Aris Permono : "Perlu Konsistensi Pembinaan, Cimahi Potensi Juara Umum"

Keempat. Hangatkan kaki. Boerhaave, seorang dokter Belanda dan penulis buku “Elementa Chemiae”, meninggal tahun 1738. Sebelum wafat ia meninggalkan sebuah buku tebal bersegel dengan judul “The Onliest and The Deepest Secrets of The Medical Art” (Rahasia paling mendalam dan satu-satunya dalam Seni Pengobatan).
Buku tersebut dilelang, dan sang pemenang lelang membayar emas seniai $ 20.000. Saat segel dibuka, ia menemukan bahwa 99 dari 100 halaman buku itu adalah kosong.
Selain sampul depan, cuma terdapat tulisan pendek: “Jaga diri untuk tetap tenang, jaga kaki agar tetap hangat, dan kamu akan membuat dokter terbaik sekalipun menjadi miskin.” [Soulburger]
Wallahu A’lam Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk mensyukuri nikmat sehat dengan menjaga kesehatan dan menggunakannya untuk beribadah.

Penulis: Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *