Apa Tantangan dan Peluang Pendidikan Olahraga di Era Society 5.0, ini Penjelasan Prof.Akhmad Sobarna

Prof.Dr.Akhmad Sobarna, S.Pd, M.M,Pd. (Tengah) bersama kekuarga. Foto. Dok.(Istimewa).*

TEROPONG INDONESIA, Jika kita berbicara terkait perihal olah raga dengan tantangan dan peluang selalu sangat menarik untuk dibahas, karena dua hal tersebut merupakan prosedur hidup yang seolah-olah harus tetap kita jalankan sebagai manusia yang masih mempunyai nyawa. Artinya, disetiap aktivitas kita sebagai orang yang sedang bekerja dan berusaha dalam bidang apapun harus dapat membaca dan memahami, serta mengambil keputusan untuk menanggapi tantangan dan peluang tersebut. Tidak terkecuali dalam sektor pendidikan, khususnya pendidikan olahraga, dimana setiap pelakunya harus mampu beradaptasi dalam memandang setiap tantangan dan peluang tersebut yang tentunya berkaitan dengan aktivitas pendidikan olahraga.

Apalagi sekarang ini kita sudah memasuki era moderenisasi, dimana kita para pelaku, sebagai manusia harus bisa menerima perkembangan zaman ini dengan bijak dan disiplin, agar kita tetap menjadi insan yang mampun bersaing dikemudian hari, bukan justru malah membuat kita menjadi insan yang malas dan tidak bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan.

Orasi ilmiah ini sedikit akan membahas mengenai bagaimana kedudukan pendidikan olahraga sebagai salah satu sektor yang cukup penting untuk memajukan individu bangsa dalam menanggapi tantangan dan peluang yang ada khususnya di era society 5.0, sehingga diharapkan akan membuka wawasan dan pemikiran kita akan pentingnya memahami konsep dasar pendidikan olahraga dimasa yang akan datang.

Mengawali pembahasan ini, mari kita lihat bersama data hasil Tingkat Partisipasi masyarakat Indonesia dalam berolahraga yang berdampak pada Tingkat Kebugaran Jasmaninya, yang penulis ambil dari laporan Sport Development Indeks/Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) Deputi Pembudayaan Olahraga KEMENPORA. Terlihat data bahwa : sejak tahun 2021 sampai 2023 angkanya mengalami penurunan, dimana tahun-tahun sebelumnya mencapai angka 28% lebih, sedangkan pada tahun 2023 partisipasi masyarakat dalam berolahraga menurun sebesar ± 3% menjadi hanya sebesar 25,4% saja. Itu artinya, hanya sekitar 2-3 dari 10 orang masyarakat Indonesia yang berolahraga.

Baca Juga :  Audiensi Ke Pj. Walikota Cimahi, KONI Sampaikan Hal ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *