Dr. Ida Rohayani M.Pd: “Strategi SMAN 3 Kota Bandung Sukseskan Implementasi Kurikulum Merdeka”

TEROPONG INDONESIA-, Pendidikan merupakan fondasi utama dalam pembentukan masa depan generasi bangsa. Dalam era dinamis dan cepat berubah seperti saat ini, tantangan bagi sistem pendidikan agar tetap relevan semakin besar. Salah satu upaya yang tengah diimplementasikan di Indonesia adalah Kurikulum Merdeka Belajar.

Kurikulum Merdeka Belajar adalah konsep baru dalam dunia pendidikan Indonesia yang telah direncanakan untuk diterapkan secara bertahap ke tingkat nasional sejak 2021, bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada siswa dalam menentukan jalannya proses pembelajaran. Pendekatan ini tidak hanya menekankan pada penguasaan materi kurikulum formal, tetapi juga memperhatikan aspek keterampilan, minat, dan potensi unik setiap siswa.

Hingga saat ini Kemendikbudristek berupaya mengembangkan Kurikulum Merdeka yang lebih fleksibel, fokus pada materi yang esensial, dan memberikan keleluasaan bagi guru untuk menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 3 Kota Bandung, Dr. Ida Rohayani, S.Pd, M.Pd menjelaskan dalam upaya mensukseskan implementasi kurikulum merdeka, pihak sekolah melaksanakan berbagai program. “Mulai dari meningkatkan mutu pendidikan di lingkungan sekolah, pemanfaatan teknologi pembelajaran, mensinergiskan kualitas lulusan siswa, sesuai kriteria perguruan tinggi yang ditujunya dan menguatkan peran orang tua siswa berperan aktif mendidik anaknya di rumah”,jelasnya saat wawancara khusus bersama media cetak dan online Tabloid TEROPONG INDONESIA di ruang kerjanya (24/4/2024)

Di awali dengan asesmen siswa didik atau proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Kemudian data tersebut digunakan sebagai bahan refleksi serta landasan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Proses asesmen dilaksanakan sejak siswa masuk sekolah, mulai dari jalur masuknya, profil siswanya, serta keadaan atau latar belakang orang tua siswanya.

Baca Juga :  Deeper Learning: Konsep, Praktik, Tantangan, dan Solusi Implementasinya

Selanjutnya pihak sekolah melalui strategi pembelajaran adaptif, pembelajaran berbasis minat siswa. Mengarahkan para siswa agar memilih mata pelajaran sesuai keminatannya. Karena modal keminatan lebih diutamakan dari pada kemampuan saat memilih mata pelajaran, khususnya bagi siswa yang eligible.

“Siswa juga didorong untuk mengembangkan keterampilan sesuai dengan minat dan bakat mereka. Oleh guru yang berperan memfasilitasi pembelajaran dengan menjalankan project yang relevan dengan minat siswa”, katanya.

Pihak sekolah juga memiliki program bimbingan karir siswa dengan mengahadirkan para alumni yang sukses dibidangnya atau bekerjasama dengan lembaga bimbingan belajar / bimbel yang qualified merumuskan soal-soal ujian nasional.

Selain itu juga bekerjasama dengan para alumni jalur bidik misi untuk menghubungkan siswa yang akan berkuliah melalui jalur beasiswa.

Dr. Ida Rohayani, S.Pd, M.Pd selanjutnya mengungkapkan tentang pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan aksesibilitas dan efektivitas pembelajaran. Dengan menghadirkan platform pembelajaran daring, aplikasi mobile, dan alat bantu pembelajaran lainnya yang dapat digunakan untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih modern, interaktif dan menarik.

“SMAN 3 Kota Bandung sudah mulai menerapkan pembelajaran berbasis aplikasi untuk menentukan mata pelajaran yang diminatinya. Sesuai Peraturan Menteri Nomor 345/M/2022 Tahun 2022 tentang Mata Pelajaran Pendukung Program Studi dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi. Dalam aturan tersebut dijelaskan ada mata pelajaran yang diprioritaskan untuk jurusan tertentu, misalnya kedokteran yaitu biologi atau kimia, matematika dan bahasa Inggris. Melalui aplikasi itu para siswa dapat terarahkan untuk masuk ke perguruan tinggi yang dicita-citakannya”,ucapnya.

Menurutnya berdasarkan data siswa yang lulus mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi tahun ini jumlahnya 69 siswa. Jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain, capain itu dinilai lebih baik atau melebihi ekspektasi.

Baca Juga :  Kemendikbudristek Bagikan Buku Bacaan Bermutu sebagai Teman Perjalanan Mudik

Sedangkan untuk memaksimalkan peran orang tua siswa menjalankan tripusat pendidikan, pihak sekolah melalui wali kelas atau guru bimbingan konseling secara intens berkomunikasi dengan orang tua siswa yang memiliki peran penting dalam penguatan pendidikan karakter siswa di rumahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *