TEROPONG INDONESIA-, SMA Negeri 1 Banjaran Kabupaten Bandung menyelenggarakan pertunjukan miniatur Nusantara di dalam ujian praktek penilaian akhir semester kelas 12. Kegiatan itu unik menarik dan langka dilaksanakan di sekolah-sekolah.
Kepala SMAN 1 Banjaran Kabupaten Bandung, Drs. Iwan Kurniawan menjelaskan pada hari ini senin tanggal 4 Maret 2024, SMA Negeri 1 Banjaran melaksanakan kegiatan ujian praktek kelas 12 . Acara ini bukan saja merupakan bagian integral dari evaluasi akhir semester, tetapi juga merupakan wahana pembelajaran praktis bagi siswa untuk menerapkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan dari beberapa mata pelajaran dalam kehidupan nyata. Dalam upaya mempersiapkan lulusan untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau memasuki kehidupan bermasyarakat.
“Tadi saya coba langsung mengunjungi setiap kelas, sempat berbicara memakai berbagai bahasa daerah dengan para siswanya sesuai tema setiap kelasnya. Dari mulai bahasa suku yang ada di Aceh sampai dengan Papua”, ungkapnya kepada wartawan media cetak dan online Koran SINAR PAGI yang diajak bersamaan melihat-lihat hasil karya praktek siswanya.
Yang unik dan menarik dari ujian praktek tahun ini adalah kegiatan dilaksanakan secara terpadu yang merupakan kegiatan kolaborasi beberapa mata pelajaran di antaranya mapel bahasa Indonesia, bahasa daerah, seni budaya dan kewirausahaan. Ini adalah potret Nusantara dengan keragaman adat istiadat, seni, budaya, dan lain-lain yang merupakan kekayaan negeri kita Indonesia. Diharapkan dengan kegiatan ini peserta didik bukan hanya memiliki wawasan kebangsaan yang berkebhinekatunggalikaan, tetapi melahirkan rasa bangga menjadi anak bangsa Indonesia.
Drs. Iwan Kurniawan pada saat berinteraktif bersama para siswanya, membahas karakter kewirausahaan dari suku padang yang sukses merantau dan menjelaskan makna filosofi benda yang menjadi ciri khas bebagai suku.
Guru kesenian SMAN 1 Banjaran, Agus Zubaidikahat mengungkapkan bahwa ada sekitar 12 suku di Indonesia dari Aceh sampai Papua yang diperankan oleh siswa. “Kegiatan itu bagian dari praktek pembelajaran dengan tema menejmen pertunjukan. Siswa diarahkan mengetahui tentang bagaimana mereka mempersiapkan segalannya yang dibutuhkan saat pertujukan. Praktek itu juga merupakan aspirasi dari para siswa, sehingga mereka antusias melaksanakannya,”jelasnya
Informasi yang dihimpun koransinarpagijuara.com, berbagai siswa terlihat mendesian ruang kelasnya masing-masing. Sehingga seolah-olah mencerminkan lingkungan dan ciri khas suku tersebut. Mulai dari pakaian beserta rumah adatnya, makanan unggulan, transportasi yang sering digunakan, benda-benda yang berada di berbagai daerah, alat kesenian dan bahasa yang digunakan,
Selaian itu pihak sekolah juga memfasilitasi para siswa untuk menikmati program cukur gratis hasil kerjasama dengan produk minyak rambut.