Teropong Indonesia (Kabupaten Bandung)-, SMAN 1 Banjaran saat ini memiliki dua masjid, satu masjid untuk perempuan dan satu masjid khusus laki-laki. Pembangunan masjid bersumber dari infak atau sedekah warga sekolah, wali murid, pelajar atau alumni yang dikumpulkan secara rutin atau bertahap.
Drs.Iwan Kurniawan, Kepala SMAN 1 Banjaran menjelaskan fasilitas ibadah di sekolah sangat menunjang untuk mensukseskan program Jabar juara lahir dan batin. “Maka saat saya ditugaskan sebagai kepala sekolah di sini, pembangunan masjid yang sedang berlanjut akan dimaksimalkan agar lebih nyaman bagi para pelajar dan guru di sekolah,”jelasnya kepada Koran SINAR PAGI di ruang kerjanya (9/13/2023)
Supriatna, Wakasek Sarana menjabat sebagai Ketua Pembangunan Masjid SMAN 1 Banjaran mengungkapkan Alhamdulillah secara Swadaya atau mandiri dengan pendanaan yang bersumber dari warga sekolah, wali murid, siswa atau alumni, masjid berdiri secara bertahap. “Melalui infak atau sedekah yang secara rutin dikumpulkan. Jika dihitung perminggunya mencapai lebih dari 600 ribuan, sedangkan kalau ada acara bagi rapot itu pendapatan dari infak meningkat jumlahnya,”ucapnya
Menurutnya kapasitas masjid yang akan dibangun dua lantai, diprediksi mampu menampung lebih dari 800 orang. Lantai satunya sudah rutin dipakai sholat berjama’ah. Kalau untuk lantai dua masih menunggu uangnya terkumpul atau cukup untuk membangunnya. Nantinya akan dipakai untuk ruang literasi islam, perpustakaan dan kegiatan keagamaan.
Supriatna menyatakan masjid lamanya tidak dibongkar, agar tidak mengurangi amal sholeh bagi mereka yang dahulu membangunnya. Kapasitasnya sekitar 300 orang, khusus ibadah perempuan saja, supaya lebih aman juga bagi mereka.
“Masjid adalah rumah ibadah, amal sholehnya langsung dengan Alloh. Maka siapa yang ikut membangunnya dengan ikhlas, nanti amal ibadahnya mengalir kepadanya,”ucapnya
Informasi yang dihimpun koransinarpagijuara.com, saat ini kondisi masjid mulai pengecetan tiang bangunan masjid, kondisi ruangan dalam masjidnya belum dikeramik. Namun sementara sudah dipasang karpet untuk baris depannya. Walaupun kondisi seperti itu, para pelajar tetap tertib untuk melaksanakan sholat berjam’ah secara berkelompok bergantian.