Penulis: Dwi Arifin / Generasi Pertama Duta Baca Dinas Perpusatakaan & Kearsipan Provinsi Jawa Barat tahun 2017 (Karya tulis dirangkum dari Kitab Fadhilah Amal Karya Maulana Muhammad Zakariya Al – Kandahlawi, Ulama asal India)
Di antara malam-malam di bulan ramadhan terdapat satu malam yang disebut Lailatul Qodar yang sangat banyak kebaikan dan keberkahannya. Al qur’an telah menyatakan keutamaaannya yaitu lebih utama dari pada seribu bulan. Seribu bulan sama dengan 83 tahun 4 bulan. Betapa beruntungnya orang yang memperoleh kesempatan beribadah dengan sungguh-sungguh pada malam itu, karena berarti Dia mendapatkan pahala beribadah selama lebih fari 83 tahun 4 bulan. Kata lebih maksudnya lebih dari seribu bulan, tanpa kita ketahui berapa bulan lebihnya.
Di dalam kitab Darrul Mantsur terdapat sebuah hadist dari Sayyidina Anas Radhiyallahu Anhu bahwa nabi Muhammad Rosululloh bersabda “Alloh Subhanahu Wa Taala memberi Lailatul Qodar kepada umatku dan lailatul qodar tidak pernah diberikan kepada umat-umat terdahulu”
Terdapat beberapa riwayat mengenai sebab-sebab dikaruniakannya Lailatul Qodar, di antaranya Nabi Muhammad Rosululloh melihat umat-umat terdahulu umurnya panjang-panjang, sedangkan umur umat beliau pendek. Beliaupun merasa sedih, karena mustahil umatnya dapat menandingi amal ibadah umat terdahulu. Maka Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dengan kasih sayangnya mengaruniakan Lailatul Qodar kepada umat nabi Muhammad dengan menurunkan quran surat Al Qadr ayat 1-3
Sesungguhnya, kami telah menurunkan Al Quran pada Lailatul Qodar (malam kemuliaan)
Dan tahukah kamu betapa agungnya Lailatul Qodar itu?…
Lailatul Qodar itu lebih baik dari seribu bulan.
Setelah mengetahui keutamaan lailatul qodar, lalu seperti apa sikap atau amalan umat islam sebagai upaya menyambutnya?..
Dari Sayyidina Abu Hurairah Radhiyallohu anhu, Nabi Muhammad Shallallahu alahi wassalam bersabda, “Barangsiapa berdiri untuk beribadah pada malam lailatul qodar disertai iman dan ihtisab berharap memperoleh pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (Hadist Riwayat Bukhari, Muslim di kitab At-Targhib)
Hadist lain mengingatkan Barangsiapa terhalang memperoleh kebaikan malam itu, sungguh ia telah kehilangan seluruh kebaikan. Tidaklah terhalang mendapatkan kebaikan malam lailatul qodar, kecuali orang-orang yang benar-benar malang/celaka. (HR Ibnu Majah di kitab At Targhib)