Teropong Indonesia, KOTA SUKABUMI – Sosialisasi wakaf yang terus digencarkan di Kota Sukabumi mulai menunjukkan hasil positif. Literasi masyarakat tentang wakaf semakin meningkat, terlihat dari makin banyaknya pegiat wakaf yang secara aktif mengikuti pendidikan dan sertifikasi kenazhiran untuk meningkatkan kapasitas diri serta profesionalisme dalam pengelolaan wakaf.
Tiga tokoh pegiat wakaf asal Kota Sukabumi, yakni KH. Aceng Najmudin Nawawi, Sudar Fauzi, dan Achmad Sutisna, resmi mengikuti Diklat dan Sertifikasi Kenazhiran yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Badan Wakaf Indonesia (LPP BWI) bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP BWI). Kegiatan tersebut digelar secara daring dan luring di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, pada 15–21 Oktober 2025.
Langkah ini menjadi bagian penting dalam memperkuat ekosistem wakaf di Kota Sukabumi. Dalam kegiatan tersebut, para peserta dibekali berbagai standar kompetensi kenazhiran sesuai regulasi nasional, mencakup manajemen aset wakaf, tata kelola investasi wakaf produktif, hingga pemberdayaan ekonomi umat.
Sebagai para sosialisator wakaf di Kota Sukabumi, gelar Certified Waqf Competence (CWC) menjadi prasyarat penting untuk memastikan pengelolaan wakaf dilakukan secara akuntabel, profesional, dan sesuai syariat. Dengan sertifikasi ini, para pegiat wakaf dinilai kompeten untuk berkontribusi dalam:
*Menyukseskan program Wakaf Uang dan Wakaf Produktif Kota Sukabumi,
*Memperkuat kepercayaan publik terhadap lembaga kenazhiran, dan
*Mendorong tata kelola wakaf yang transparan serta berkelanjutan.
Direktur Lembaga Wakaf Doa Bangsa, Tus Wahid, menegaskan bahwa meningkatnya jumlah pegiat wakaf bersertifikat menjadi bukti bahwa gerakan wakaf di Kota Sukabumi tidak lagi sekadar kegiatan penggalangan dana, melainkan telah berkembang menjadi gerakan peradaban berbasis ilmu, kompetensi, dan profesionalisme.
“Wakaf harus dikelola oleh mereka yang paham, amanah, dan berkompeten. Ketika para penggeraknya terlatih dan tersertifikasi, maka keberkahan serta kebermanfaatan wakaf akan semakin dirasakan oleh masyarakat,” ujar KH. Aceng Najmudin.
Dengan meningkatnya literasi dan hadirnya para pegiat wakaf bersertifikat CWC, Kota Sukabumi semakin percaya diri melangkah menuju Kota Wakaf, sebagaimana yang telah tertuang dalam RPJMD dan didukung oleh perwakilan BWI Kota Sukabumi, pemerintah daerah, serta berbagai elemen masyarakat. (rifal)