Teropong Indonesia, KOTA SUKABUMI – Prof. Dr. Bambang Samsul Arifin, M.Si., resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar pada Program Studi Pendidikan Islam S3 Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, setelah melewati perjalanan panjang dan penuh dedikasi dalam dunia pendidikan.
Lahir di Sukabumi pada 9 Juni 1969, Prof. Bambang telah menempuh pendidikan tinggi dari strata satu hingga doktoral dengan konsistensi di bidang pendidikan dan keislaman.
Langkah akademiknya dimulai di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung, tempat ia menyelesaikan studi Strata 1 di Jurusan Pendidikan Agama Islam pada tahun 1993. Semangatnya dalam memahami aspek psikologis pendidikan membawanya melanjutkan studi S2 pada Program Studi BKU Psikologi Perkembangan di Universitas Padjadjaran, yang ia rampungkan pada tahun 2006.
Komitmennya terhadap dunia pendidikan Islam kembali ditegaskan saat ia meraih gelar doktor (S3) di Program Studi Pendidikan Islam, UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada tahun 2014.
Kontribusi Ilmiah yang Signifikan Dalam perjalanan karier akademiknya, Prof. Bambang bukan hanya dikenal sebagai pengajar, tetapi juga sebagai peneliti dan pemikir yang aktif menyumbangkan gagasan untuk pengembangan ilmu Pendidikan Islam.
Ia telah menulis dan menerbitkan lebih dari 198 artikel ilmiah di berbagai jurnal nasional dan internasional, baik dalam bahasa Indonesia maupun Inggris.
Tema yang diangkat pun beragam, mulai dari penguatan karakter peserta didik, moderasi beragama, hingga inovasi metode pembelajaran berbasis nilai.
Sebagai seorang peneliti, Prof. Bambang dikenal konsisten mengusung pendekatan interdisipliner, terutama dalam menggabungkan nilai-nilai keislaman dengan pendekatan psikologi perkembangan dan pedagogi modern.
Hal ini terlihat jelas dalam karya-karya ilmiahnya yang tidak hanya berakar pada teori, tetapi juga membumi pada praktik pendidikan di Indonesia.
Salah satu pencapaian pentingnya di tingkat internasional adalah publikasi dalam jurnal terindeks Scopus. Hingga kini, ia telah memiliki 4 artikel Scopus dan terdaftar dengan Scopus ID: 58503332400. Salah satu artikel yang menonjol berjudul:
“Implementation of the Value Clarification Technique (VCT) Learning Model in Islamic Education and Character Education Subjects to Achieve Students’ Spiritual and Social Attitude Competencies with Sustainable Development Goals (SDGs)”.
Artikel ini menyoroti bagaimana model pembelajaran VCT mampu membentuk sikap spiritual dan sosial peserta didik secara holistik, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Dengan H-Index Scopus sebesar 1 dan H-Index Google Scholar mencapai 21, menunjukkan bahwa karya-karya beliau telah cukup luas disitasi oleh peneliti lain, yang membuktikan relevansi dan kontribusinya terhadap diskursus keilmuan.
Tak hanya publikasi, Prof. Bambang juga telah mendapatkan 85 hibah penelitian, baik dari institusi dalam negeri maupun kolaborasi lintas universitas. Banyak dari penelitiannya yang diarahkan pada penguatan praktik pendidikan Islam berbasis nilai, pengembangan kurikulum, serta penyusunan model pembelajaran yang relevan dengan konteks sosial budaya Indonesia.
Sebagian besar dari karya-karyanya juga menjadi rujukan dalam pengembangan kebijakan pendidikan berbasis karakter dan moderasi beragama di berbagai lembaga pendidikan Islam, termasuk madrasah dan pesantren.
Ia juga terlibat aktif dalam pelatihan dan workshop nasional sebagai narasumber dalam peningkatan kompetensi guru dan dosen.
Rekam Jejak Akademik dan Jabatan Guru Besar Saat ini, Prof. Bambang merupakan dosen tetap di Program Studi Pendidikan Islam S3 Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yang menjadi homebase akademiknya. Dengan SINTA Score sebesar 1.499, ia membuktikan kiprahnya tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga dalam pengembangan keilmuan berbasis riset.
Melalui Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia, ia diangkat sebagai Guru Besar per 1 April 2025, yang menandai puncak pengakuan terhadap seluruh dedikasi akademiknya selama lebih dari tiga dekade. Dukungan Keluarga di Balik Kesuksesan Di balik pencapaian gemilang itu, ada sosok yang senantiasa mendampingi dan memberi semangat sang istri, Rima Wiana.
Dalam momen pengukuhan, Rima menyampaikan ungkapan penuh haru dan bangga terhadap pencapaian karir akademik sang suami.
“Perjalanan ini tidak mudah, tapi saya tahu betul bagaimana beliau menjalaninya dengan ketekunan dan doa yang tak pernah putus. Sebagai istri, saya hanya bisa terus mendukung dan mendoakan agar ilmunya bermanfaat seluas-luasnya,” ujar Rima (rifal)