(TEROPONG INDONESIA)-, Pangan merupakan kebutuhan dasar pokok bagi setiap manusia yang harus terpenuhi, baik dari ketersediaan, keterjangkauan maupun keamanannya. Karena dengan terpenuhinya kebutuhan pangan yang cukup, sangat berpengaruh terhadap kualitas Sumber Daya Manusia yang dihasilkan.
Oleh karena itu, Pj. Bupati Cilacap M. Arief Irwanto menghadiri acara Peningkatan Dukungan Kabupaten Sebagai Penopang Ketahanan Pangan Nasional dan Evaluasi Pengelolaan Kebun Buah Jambusari. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemkab Cilacap tersebut juga menghadirkan Pakar Bioteknologi Pertanian, Gembong Priyatmo sebagai narasumber.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati menyebutkan bahwa ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi semua orang dan negara setiap saat. Tujuan ketahanan pangan nasional adalah terwujudnya kedaulatan pangan masyarakat. Tidak mengherankan apabila isu tentang pangan menjadi isu yang sensitif di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, sehingga sering terjadi gejolak di masyarakat terkait kelangkaan maupun naiknya harga pangan.
“Oleh karena itu, diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dalam mengantisipasi kerawanan pangan, salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah dengan memanfaatkan potensi sumber daya lahan pekarangan disekitar rumah. Pemanfaatan pekarangan juga berpeluang menambah penghasilan rumah tangga apabila dirancang dan direncanakan dengan baik,” ucapnya dalam acara yang digelar di Ruang Gadri Komplek Rumah Dinas Bupati pada Senin (28/10/2024) tersebut.
Pj. Bupati juga menjabarkan bahwa Kabupaten Cilacap merupakan salah satu kabupaten penghasil beras di Jawa Tengah bahkan Kabupaten Cilacap berada di urutan pertama dalam daftar lima kabupaten penghasil beras terbanyak di Jateng pada tahun 2023.
“Berdasarkan data, luas panen padi di Cilacap tahun 2023 mencapai angka 119.321,11 ha dan menghasilkan 766.923,48 ton padi. Jumlah produksi padi di Cilacap tersebut kemudian menghasilkan sebanyak 441.026,36 ton beras, terbanyak di Jateng. Selain beras, Cilacap juga memiliki komoditas unggulan lain, seperti buah-buahan dan sayuran. Mudah-mudahan keberhasilan ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi di tahun ini dan tahun berikutnya,” jelasnya.
Selanjutnya, berkaitan dengan Kebun Buah di Desa Jambusari Kecamatan Jeruklegi yang berdiri di atas lahan seluas 7 hektar menerapkan konsep edu wisata yaitu tidak hanya wisata pertanian dan perkebunan saja, tapi juga peternakan. Konsep ini dinilai menjadi alternatif dan solusi bagi masyarakat petani dan peternak, dalam rangka peningkatan kualitas lahan, program pembangunan dan konservasi lingkungan, serta pengembangan desa terpadu, dan berdampak pada peningkatan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat.
“Harapan kedepan, Kebun Buah Jambusari ini nantinya merupakan etalase hortikultura untuk menampilkan potensi berbagai buah-buahan lokal. Ini menjadi salah satu lokasi yang terus dilakukan pengembangan wisatanya oleh Pemkab Cilacap. Harapan kita bisa untuk berkontribusi ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan meningkatkan ketahanan pangan daerah,” harapnya.