Teropong Indonesia (Kabupaten Bandung)-, Kajian rutin malam rabu di masjid At Taqwa Bukti Bunga Kopo Katapang menghadirkan Ustadz Hasan Sadikin S.Pd dengan pembahasan tauhid Asma wa Sifat.
Pada awal narasi dakwahnya, Ustadz Hasan Sadikin S.Pd menjelaskan kondisi saat ini banyak pelajar yang mengidolakan artis luar negeri, mereka mamasang foto-foto di HPnya, bahkan sampai tau lebih jauh tentang kepribadian artis yang diidolakannya. “Namun sayangnya mereka tidak lebih mengenal kepada Alloh dan rosulnya. Hal lain juga dibuktikan dari ribuan siswa yang ada di sekolah, kebanyakan atau tidak mencapai setengahnya, mereka tidak sholat berjam’ah di masjidnya,”jelasnya guru yang mengajar di SMK kepada jama’ah yang hadir (24/10/2023)
Masalah tersebut diprediksi karena kurang bimbingan orang tua kepada anaknya. Padahal itu kewajiban orang tua untuk mendidik anak-anaknya tentang tauhid rububiyyah, uluhiyyah, dan tauhid asma` was shifat, atau beriman, beribadah dan berakhlak baik kepada sesama manusia.
Perintah mendidik itu ada dalam Al Quran surat At–Tahrim ayat 6:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
Yâ ayyuhalladzîna âmanû qû anfusakum wa ahlîkum nâraw wa qûduhan-nâsu wal-ḫijâratu.
Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.
Menurutnya kesuksesan orang tua mendidik anaknya sampai beriman kepada Alloh dicontohkan seperti Nabi Ibrahim mendidik Ismail. Pada waktu masih remaja, saat Nabi Ibrahim diperintah oleh Alloh menyembelih anaknya. Sang anak menjawab jika itu perintah dari Alloh, maka laksanakanlah. Itu menjadi bukti keimanannya.
Setelah membahas permasalahan generasi remaja saat ini. Pada akhir ceramahnya Ustadz Hasan Sadikin S.Pd mengajarkan do’a agar anggota keluarga jama’ah pengajian yang hadir terhindar dari kesyirikan.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ
Allahumma inni a’uzubika an usyrika bika wa ana a’lamu wa astaghfiruka lima la a’lamu.
“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu agar aku tidak menyekutukan-Mu, sedang aku mengetahuinya. Dan aku memohon ampun kepada-Mu atas perbuatan yang tidak aku ketahui.” (HR. Al-Bukhari)