Teropong Indonesia (Kota Bandung)-, Sekolah swasta dinilai oleh sebagian pelajar hingga orang tua masih menjadi pilihan pertama. Disaat banyak kelompok masyarakat yang memaksakan anaknya bersekolah ke negeri, bahkan sampai memalsukan dokumen pendaftaran agar lolos atau memilih jalur yang bertentangan dengan aturan.
Asisten Daerah Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Jawa Barat yang juga mantan Kadisdik Jabar, H.Dedi Supandi S.STP, M.Si tahun ini menyekolahkan anak keduanya ke SMA swasta.
Setelah diterima di Sekolah yang dituju, H. Dedi Supandi S.STP, M.Si menceritakan alasan anaknya memilih sekolah swasta kepada Media Massa melalui pesan tertulis WhatsApp pribadinya pada malam hari di waktu luangnya.
Menurutnya, Najwan (16) anak bungsunya masuk SMA swasta, karena keinginan sendiri.
“Saya kalau ditanya komentar, saya hanya sampaikan ke anak saya, tidak ingin kamu sekolah kemana-mana. Sebagai ayah saya hanya ingin kamu jadi anak bermanfaat, urusan sekolah, tentukan dan pilih sendiri,” ucap Dedi menirukan perkataan yang disampaikan kepada anaknya.
Nasihat tersebut juga disampaikan kepada anak keduanya Ghaftan (17) yang tahun lalu masuk SMK negeri di Kota Bandung tahun 2022 lalu.
“Saya juga sampaikan ke kakaknya. Tetapi pilihan kakaknya pengen ke SMK yang membidangi otomotif. Akhirnya Dia ke SMKN 6 yang dekat rumah,” ujar Dedi.
Dedi mengungkapkan, dia tak pernah memaksa anaknya masuk sekolah negeri. Masuknya Najwan ke SMA swasta keinginannya sendiri.
“Jauh-jauh hari saya tanya kamu mau kemana, jawabannya pilihannya enggak ada yang ke negeri. Hanya yang diinginkannya Dia ingin pertama ke Krida Nusantara, pilihan kedua ke Taruna Bhakti,” ungkapnya.
Dari dua pilihannya itu, Najwan akhirnya lolos ke SMA Krida Nusantara yang berada di Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. Sekolah itu dipilih Najwan karena tiga hal.
“Kenapa pengen di situ?… Dia bilang karena di situ menggabungkan tiga karakter, ada kurikulum aliyah kegamaan, vokasi SMK dan kurikulum SMA ada,” tambahnya.
Sebenarnya bukan hal yang sulit bagi Dedi memasukkan anaknya ke SMA negeri, karena sebagai Ketua Gugus Percepatan Vaksinasi COVID-19 Jawa Barat, bisa menggunakan jalur afirmasi untuk masukan anaknya, tapi Najwan kekeuh ingin masuk SMA swasta.
“Enggak, awalnya Enggak saya tanya, cuman saya bilang kamu gak pengen kaya orang lain ke negeri favorit. Saya gak mau masuk negeri katanya, nanti orang lihat hanya ayah saya. Kalau jalur afirmasi tinggal pakai Gugus Tugas COVID-19, bisa kan, kita kan ketua gugus percepatan vaksin, kalau mau ya (tinggal ajukan), nilai Dia juga gak jelek-jelek amat,” jelasnya.
Dedi juga berpesan kepada kedua anaknya, mau negeri atau swasta yang terpenting mereka harus memiliki karakter setelah duduk di bangku sekolah menengah atas.
“Saya bilang sebaiknya seperti itu, karena saya juga dipesankan sama orang tua saya, sebaik-baik orang adalah yang bermanfaat baik orang lain. Di mana pun sekolahnya jangan lihat sekolahnya tapi kamu harus punya karakter,” pungkasnya.
Ketua Umum Forum Kepala SMA Swasta / FKSS Jabar, Kepala SMA Guna Dharma Kota Bandung, Ade Dayat Hendriana S.H merespon kabar tersebut.
“Ke SMA Swasta selanjutnya mau meneruskan karir bapaknya. Nanti dari Krida Nusantara ke IPDN, kan tinggal tegak lurus,”ucapnya
Menurut Ketum FKSS perihal adanya penggabungan kurikulum Aliyah, SMK dan SMK, itu bagian dari ciri khas penamaan SMA Plus Krida Nusantara. Plus nya itu kemungkinan yang dijelaskan oleh H. Dedi Supandi tersebut. Biasanya sekolah yg ada embel-embel Plus itu pasti ada kekhususannya.
Informasi yang dihimpun Koransinarpagijuara.com mitra publikasi TeropongIndonesian.com, SMA Terpadu Krida Nusantara (SMAT-KN) merupakan salah satu sekolah berasrama penuh (boarding school) semi militer yang berada di kali gunung Manglayang Kota Bandung. Berdiri pada tahun 1996, dengan status terakreditasi A. Tujuan penyelenggaraan pendidikan SMAT-KN senantiasa mengacu pada tujuan pendidikan menengah, yaitu meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan mengembangkan diri sejalan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. Serta meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitarnya.
Krida Nusantara sebagai sekolah berasrama penuh dan mempunyai slogan “Mendidikan anak untuk disiplin, bebas rokok, narkotika dan tawuran“.