Teropong Indonesia (Semarang)-, Jelang peringatan Waisak 2023 masehi atau 2567 BE Perwakilan Umat Buddha Indonesia menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Rumah Dinas Puri Gedeh, Kamis (4/5/2023). Pada tahun ini akan ada rombongan dari Thailand yang ikut bergabung dalam acara yang digelar di Kawasan Candi Borobudur dan Candi Mendut, Magelang.
Usai menemui perwakilan umat Buddha, Gubernur menyampaikan bahwa panitia telah mempersiapkan Waisak 2023 cukup matang. Kedatangan rombongan biksu dan bhikkhu dari negara Thailand, diprediksi akan membuat peringatan Waisak tahun ini lebih ramai. Oleh sebab itu, Gubernur meminta penyelenggara menyiapkan seluruh perizinan dengan matang.
“Nanti aktivitasnya seperti yang dulu, ada sosialnya, ada keagamaan. Dan mereka (sudah) memaparkan kesiapan-kesiapan yang ada. Mudah-mudahan nanti bisa berjalan lancar karena prosesinya cukup panjang, kurang lebih dua minggu. Mulai dari mengambil api di Mrapen, air suci di Jumprit, kemudian bakti sosial mereka, sampai perayaan puncak nanti di Waisak,” katanya.
Selain persiapan Waisak, pada pertemuan itu WALUBI juga menyampaikan rencana pembuatan destinasi wisata religi bagi umat Buddha di Indonesia dan seluruh dunia. Menanggapi hal tersebut, Gubernur meminta agar rencana tersebut ditinjau ulang, termasuk berkoodinasi dengan pengelola kawasan Candi Borobudur. Sebab, lokasi rencana destinasi baru itu berada tidak jauh dari Candi Borobudur.
“Termasuk permintaan izin, mereka mau membuat semacam destinasi. Saya minta itu untuk dikaji lebih dulu sehingga perizinan yang ada terintegrasi di sekitar kawasan Borobudur yang ada. Ini yang tadi disampaikan,” pungkasnya.
Pada pertemuan dengan Gubernur, Ketua DPD WALUBI Jawa Tengah, Tanto Harsono, menyampaikan bahwa tema Waisak tahun ini adalah “Aktualisasikan Ajaran Buddha Dharma dalam Kehidupan Sehari-hari” dengan subtema “Momentum Waisak Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa dan Perdamaian Dunia”.
Peringatan Waisak kali ini lebih istimewa dibanding tahun-tahun sebelumnya karena akan dihadiri rombongan biksu dan bhikkhu dari berbagai negara. Mereka berkumpul di Thailand untuk jalan kaki atau tudong menuju Candi Borobudur.
“Kita akan kedatangan tamu dari Thailand. Biksu-biksu akan berjalan kaki dari Thailand menuju Borobudur. Sudah start tanggal 23 April kemarin. Sekarang sampai Singapura. Nanti tanggal 9 akan masuk Batam, dari Batam mereka terbang ke Jakarta, terus dari Jakarta jalan kaki sampai tanggal 1 Juni masuk Borobudur. Nanti, tanggal 27 akan menginap di Pekalongan, tempatnya Habib Lutfi semalam,” kata Tanto.
Secara lengkap Tanto menjelaskan, rangkaian peringatan Waisak tahun ini dimulai pada 21 Mei 2023 dengan agenda Karya Bakti di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal Semarang. Dilanjutkan kegiatan bakti sosial pengobatan dengan target 8.000 pasien, pada 30 Mei dan 31 Mei 2023.
Kemudian, pada 2 Juni 2023 akan dilakukan pengambilan Api Mrapen. Api Abadi Mrapen akan langsung disemayamkan di Candi Mendut. Dilanjutkan pada 3 Juni 2023, dilakukan prosesi pengambilan Air Suci Jumprit dan disemayamkan juga di Candi Mendut untuk kemudian dibawa ke Candi Borobudur.
“Tanggal 4 Juni mulai pukul 06.00 akan dilaksanakan kirab dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur. Detik-detik Waisak dilaksanakan pada pukul 10.41.19, nanti disambung dengan Pradaksina atau jalan keliling candi sebanyak tiga putaran. Malamnya, acara puncak dengan pelepasan lampion di Marga Utama,” tandasnya.