(Banyumas)-, Untuk yang kesekian kalinya Bupati Banyumas Achmad Husein menerima kunjungan dari koleganya sesama kepala daerah untuk melihat dari dekat “Strategi Penanganan Sampah di Banyumas. Kunjungan kali ini dari dua pemerintah kota yaitu Pemerintah Kota Payakumbuh yang dipimpin oleh Pj Walikotanya Rida Ananda dan Pemkot Bukittinggi yang dipimpin oleh Sekdanya Martias Wanto.
Sebelum diterima Bupati Husein di Sasana Joko Kahiman Rabu petang 5 April 2023, Rombongan melakukan kunjungan di Tempat Pembuangan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE) yang ada di Desa Wlahar Wetan, Kecamatan Kalibagor dan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kedungrandu yang didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas Junaedi. Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Payakumbuh rombongan dipimpin oleh Pj Walikotanya Rida Ananda dan Pemkot Bukittinggi dipimpin oleh Sekdanya Martias Wanto.
“Dari Pemkot Payakumbuh Pj Walikota Bapak Rida Ananda didampingi Bapak Desmon Korina Kadis LH, Bapak Muslim Kadis PUPR dan Faisal Kabid Bappeda dan beberapa staf. Sementara dari Pemerintah Kota Bukittinggi Bapak Martias Wanto Sekda Kota Bukittinggi didampingi Bapak Aldiasnur Kadis LH Bukittinggi dan beberapa staf. Selain itu mereka ada yang dari PT Indopower Internasional yaitu Bapak Harun Al Rosyid dan Bapak Y.V. Tri Saputra,” jelas Junaedi
Bupati Banyumas Achmad Husein menjelaskan pihaknya sudah mengalami berbagai masalah dalam penanganan sampah. Husein juga mengaku, sempat berdarah-darah dalam mencari solusi penanganan sampah. Puncaknya adalah protes dari masyarakat Banyumas yang kemudian membuat Pemerintah Kabupaten Banyumas berhasil membangun kota tanpa TPA.
“Bahkan, Kabupaten Banyumas pernah ‘Darurat Sampah’ dengan ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah oleh masyarakat. Tidak hanya itu, Alun-alun pernah dijadikan tempat membuang sampah oleh masyarakat,” tuturnya
Usai bertemu Bupati, Pj Walikota Payakumbuh Rida Ananda mengatakan ia mengunjungi Banyumas dalam rangka mempelajari bagaimana Pengelolaan TPA dan Pengelolaan Sampah yang dilaksanakan di Banyumas.
“Mulai dari tadi siang sampai malam hari ini, dari hasil pembelajaran di lokasi saya mendapatkan pengalaman yang luar biasa karena persoalan. Ini adalah persoalan kita menyangkut dengan kebutuhan dasar masyarakat kita bagaimana mengolah sampah. Jadi disini kami liat pengelolah sampah yang sudah sangat baik, sehingga tidak ada sampah untuk dibuang ke TPA,” katanya
Rida Ananda melihat ada beberapa pengolahan yang dilaksanakan oleh KSM yang dikelola oleh masyarakat.
“Saya kira sampah disini sudah menjadikan uang, mindset masyarakat di Banyumas luar biasa. Bagaimana sampah itu menjadikan nilai ekonomi, itu mungkin yang akan kami bawa untuk dilaksanakan di Kota Perkumbuh Provinsi Sumatra Barat,” pungkasnya.