Cimahi Peringati Hari Santri Nasional, Walikota Tekankan Peran Penting Santri dalam Pembangunan Bangsa

Teropong Indonesia, KOTA CIMAHI – Peringatan Hari Santri Nasional di Cimahi tahun ini menjadi momentum memperkuat nilai-nilai persatuan, serta mempertegas peran strategis pesantren dan santri dalam pembangunan karakter bangsa.

Sejarah mencatat, para santri bersama dengan pejuang bangsa lainnya memiliki peran besar dalam merebut kembali kedaulatan negara dari kolonialisme bangsa asing.

Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober memiliki arti dan makna yang penting bagi kalangan santri sendiri dan segenap elemen bangsa.

Dalam sejarah, peran mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Mereka ikut merebut Indonesia, membangun Indonesia dan mempertahankan NKRI.

Sekarang ini, sejak 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional pada tahun 2015 lalu, hari itu menjadi refleksi bagi golongan santri dan bangsa untuk mengingat kembali sejarah perjuangan kaum pondok pesantren dalam berjuang melawan penjajah.

Refleksi dan ingat kembali pada sejarah adalah sesuatu yang penting. Ingatan sejarah akan memberikan bekal bagi para santri pada zaman modern sekarang ini untuk selalu berbenah, memperbaiki kualitas diri demi kemajuan bangsa Indonesia ke depan.

Pemerintah Kota Cimahi dalam peringatan Hari Santri Nasional pada Rabu, (22/10/2025), yang diawali dengan parade santri dari berbagai pondok pesantren dan dilanjutkan dengan upacara resmi. Sebanyak 30 pondok pesantren dari seluruh wilayah Kota Cimahi turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, yang hadir langsung memimpin upacara, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas pelaksanaan kegiatan yang berjalan dengan tertib dan penuh semangat.

“Alhamdulillah, semuanya berjalan rukun dan damai. Saya sangat bangga melihat semangat para santri yang begitu antusias mengikuti pawai dan upacara Hari Santri hari ini,” ujarnya.

Saat diwawancarai, Ngatiyana menekankan pentingnya peran santri dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa. Ia menyebut santri sebagai garda terdepan dalam mempertahankan nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan, sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga era modern saat ini.

“Santri adalah generasi penerus bangsa, penjaga moral, dan tulang punggung dalam menjaga keamanan serta kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari dulu hingga sekarang, mereka selalu hadir di garis depan,” ungkap Ngatiyana.

Wali kota juga berharap agar nilai-nilai keagamaan dan semangat kebangsaan yang ditanamkan melalui pesantren terus tumbuh dan berkembang di Kota Cimahi. Hal ini, lanjutnya, sejalan dengan visi dan misi Kota Cimahi sebagai kota yang agamis dan toleran.

“Mudah-mudahan Cimahi senantiasa dalam keadaan aman, tentram, dan damai. Kita ingin menciptakan kota yang tidak membeda-bedakan suku, ras, maupun agama. Semuanya hidup berdampingan dengan rukun,” tutup Ngatiyana. (Gani Abdul Rahman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *