Teropong Indonesia, KOTA CIMAHI – Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira, menyoroti krisis identitas yang tengah melanda kota ini. Fenomena ini, menurutnya, berimbas pada menurunnya rasa memiliki masyarakat terhadap kota kelahirannya, yang juga mempengaruhi semangat lokalitas yang selama ini menjadi kekuatan sosial-ekonomi Cimahi.
Adhitia mengungkapkan, banyak anak muda Cimahi, yang dikenal dengan sebutan Anak Cimahi (Acim), lebih memilih beraktivitas di luar kota daripada menikmati fasilitas yang ada di daerahnya. Hal ini, menurutnya, mencerminkan lemahnya daya tarik ruang publik yang ada di Cimahi.
“Rencana saya adalah supaya *Anak Cimahi* bangga dan betah beraktivitas di Cimahi. Kita harus mengatasi krisis identitas ini, karena itulah banyak Acim yang memilih pergi ke luar Cimahi,” ujar Adhitia dalam wawancaranya pada Selasa (14/10/2025).
Fenomena ini, lanjut Adhitia, tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Pasalnya, hal ini berpengaruh langsung terhadap perputaran ekonomi lokal. Jika warga Cimahi lebih banyak berbelanja dan beraktivitas di luar kota, maka sirkulasi uang akan keluar tanpa memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat lokal.
“Orang sering bilang, ‘Ini anak Cimahi, lho.’ Tapi duit orang Cimahi jangan sampai lari keluar Cimahi. Warga Cimahi harus merasa nyaman dan bangga dengan kotanya sendiri,” tegasnya.
Sebagai langkah awal untuk memperbaiki kondisi ini, pemerintah kota tengah mempersiapkan penataan kawasan Jalan Gandawijaya, yang diharapkan dapat menjadi pusat aktivitas warga sekaligus cerminan identitas kota. Kawasan ini direncanakan akan mengusung desain urban yang modern, namun tetap mengakar pada sejarah dan semangat kebersamaan masyarakat Cimahi.
“Embrionya sudah ada di Gandawijaya. Insya Allah, tahun depan kami akan mulai menata Jalan Gandawijaya untuk menjadi pusat identitas kota,” jelas Adhitia.
Konsep penataan Gandawijaya akan mengusung nuansa klasik, yang mencerminkan perjalanan sejarah Cimahi sebagai kota militer dan industri. Fasad bangunan di sepanjang jalan tersebut akan diseragamkan, pedestrian akan ditata ulang, dan fasilitas publik akan diperindah untuk memberikan suasana nostalgia yang khas.
“Ketika orang lewat Gandawijaya, mereka akan merasa seolah-olah kembali ke masa lalu. Kami akan seragamkan fasad bangunan, rapikan pedestrian, dan lengkapi dengan furnitur publik,” tambahnya.
Proyek revitalisasi ini juga akan terintegrasi dengan kawasan Alun-Alun Kota Cimahi, menciptakan jalur pedestrian aktif yang nyaman untuk berjalan kaki, bersantai, dan menikmati suasana malam di jantung kota. Dengan demikian, warga dapat menikmati waktu luang mereka dari Jalan Gandawijaya hingga Alun-Alun Kota Cimahi.
Rencana besar ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Kota Cimahi untuk mengembalikan identitas kota yang kuat dan membanggakan, serta meningkatkan konektivitas sosial dan ekonomi lokal.
Melalui penataan ruang publik dan penguatan identitas budaya, diharapkan Cimahi akan kembali menjadi kota yang tidak hanya menjadi penyangga Bandung, tetapi juga menjadi tempat yang memiliki kebanggaan tersendiri bagi warganya. (Gani Abdul Rahman)





