Teropong Indonesia (Yogyakarta)-, Pagi ini, seluruh peserta kegiatan on the spot class Akademi Desa Juara diajak mengunjungi salah satu dari desa wisata yang berkembang di wilayah Yogyakarta, yaitu Kalurahan Sambirejo di Kabupaten Sleman.
Sebelum berubah menjadi Desa Wisata, warganya bergantung pada penambangan batu dan membuat bahan bangunan dari batu-batuan dengan tingkat ekonomi dan pendapatan yang sangat rendah. Hal tersebut dikarenakan kondisi geografis dan lahannya yang kurang subur.
Akan tetapi sejak adanya penutupan dan larangan untuk melakukan aktivitas penambangan, mereka mulai menggali nilai ekonomi tebing lokasi bekas pertambangan tersebut dari sisi lain dengan mendekorasinya menjadi tempat wisata yang layak untuk dikunjungi, sekaligus mereposisi mata pencahariannya yang semula penambang batu.
“Adanya larangan dan penutupan aktivitas penambangan dari pemerintah daerah dikarenakan kawasan tersebut sebagai salah satu situs geo heritage yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta / DIY,” jelas Lurah Sambirejo, Wahyu Nugroho S.E.
Saat ini selain memberikan lapangan pekerjaan baru, Wisata Tebing Breksi juga menjadi sumber mata pencaharian bagi warga sekitar seperti Pengelola Wisata, Pekerja Kuliner, Juru Foto, dan Jeep Wisata.
“Rata-rata jumlah kunjungan pada hari-hari biasa mencapai 2.000 pengunjung. Sementara weekend meningkat hingga 5.000 – 7.000 pengunjung,” jelasnya.
Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Muda, Desi Susanti S.STP yang memimpin rombongan mewanti-wanti kepada peserta untuk aktif selama kegiatan On The Spot Class AKSARA.
“Dari kegiatan on the spot ini peserta harus mampu mengamati, meniru, dan memodifikasi. Dengan kata lain ATM yaitu Amati, Tiru, dan Modifikasi,” tegasnya.