TEROPONG INDONESIA –KBB Jajaran pengurus Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyayangkan minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap dunia olahraga, khususnya bagi para atlet tenis meja yang tengah berjuang di ajang Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2025.
Ketua PTMSI KBB, Nanang Ismantoro, mengungkapkan bahwa para atlet harus berjuang dengan keterbatasan karena belum adanya dukungan finansial dari pemerintah daerah.
“PTMSI KBB saat ini tengah mengikuti babak kualifikasi di Kota Bekasi sejak 14 hingga 19 Oktober 2025. Namun sampai hari ini, dana hibah dari Pemkab Bandung Barat ke KONI KBB belum juga turun,” ujar Nanang kepada wartawan, Minggu (19/10/2025).
Menurutnya, kurangnya kepedulian pemerintah daerah terhadap olahraga terlihat dari minimnya dukungan, mulai dari tahapan seleksi atlet, pembinaan training center (TC), hingga pelaksanaan babak kualifikasi.
“Intinya, betul-betul minim atensi. Padahal para atlet ini berjuang mengharumkan nama Bandung Barat,” tegasnya.
Nanang menilai, kebijakan anggaran di Bandung Barat belum sepenuhnya berjalan sesuai regulasi, baik Peraturan Daerah (Perda) maupun Peraturan Bupati (Perbup) tentang olahraga.
“Pembinaan atlet seharusnya menjadi bagian dari rencana pembangunan daerah, bukan sekadar tambahan jika anggaran memungkinkan,” ujarnya.
“Jangan sampai Perda maupun Perbup olahraga hanya menjadi dokumen pajangan di rak yang dipenuhi debu. Itu amanat yang harus dijalankan,” sambungnya.
Lebih jauh, Nanang menilai kebijakan fiskal di Bandung Barat kerap dipengaruhi oleh kepentingan politik, bukan berdasarkan kebutuhan nyata masyarakat.
“Ini bukan soal selera, melainkan soal tanggung jawab,” katanya.
Nanang juga menegaskan, pembinaan atlet bukan sekadar penyediaan fasilitas, tetapi bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap kemajuan sumber daya manusia di bidang olahraga.
“Kalau atlet dianggap beban dan tidak didukung, artinya pemerintah gagal memahami esensi pembangunan manusia karena membiarkan aset daerahnya rusak perlahan,tandasnya “