Teropong Indonesia, KOTA CIMAHI – Wali Kota Cimahi, Letkol (Purn) Ngatiyana, menegaskan pentingnya menjaga kelestarian pencak silat sebagai salah satu warisan budaya tak benda bangsa Indonesia.
Penegasan tersebut disampaikan saat membuka secara resmi ajang Pasanggiri Pencak Silat Cimahi Open-2 2025 yang digelar di GOR Sangkuriang, Sabtu (18/10/2025).
Dalam sambutannya, Ngatiyana menekankan bahwa pencak silat tidak hanya merupakan seni bela diri, namun juga merupakan warisan luhur yang sarat akan nilai-nilai kehidupan, seperti kedisiplinan, keberanian, gotong-royong, serta harmoni dalam kehidupan bermasyarakat.
“Pencak silat adalah cerminan jati diri bangsa. Bukan sekadar ajang adu keterampilan fisik, tetapi juga media pelestarian budaya yang mengajarkan filosofi hidup,” ujar Ngatiyana.
Ia pun mengapresiasi peran para tokoh dan pelatih pencak silat yang terus menjaga dan mewariskan ilmu ini kepada generasi muda. Menurutnya, tanpa peran mereka, seni tradisional seperti pencak silat bisa kehilangan akar dan maknanya di tengah derasnya arus modernisasi.
Ajang Cimahi Open-2 2025 ini, lanjutnya, menjadi bukti nyata bahwa pelestarian budaya bisa dikemas dalam format yang menarik dan kompetitif.
Selain menjadi wadah pembinaan atlet, kegiatan ini juga menjadi ruang untuk memperkuat identitas budaya daerah.
“Kami berharap acara ini bukan hanya menjadi event tahunan, tetapi juga menjadi gerakan budaya yang membangun karakter generasi muda Cimahi,” tegasnya.
Ngatiyana juga melihat potensi besar Kota Cimahi sebagai kota militer dan kota pendidikan yang strategis dalam pembinaan karakter generasi muda. Ia optimistis bahwa melalui pencak silat, para pemuda Cimahi bisa tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, tangguh, dan berintegritas.
Tak hanya itu, ia pun berharap para pesilat Cimahi mampu membawa nama baik kota di tingkat provinsi hingga nasional.
“Mari kita jaga pencak silat ini sebagai warisan leluhur. Bukan hanya untuk prestasi, tapi juga untuk melestarikan budaya bangsa,” tutupnya. (Gani Abdul Rahman)