Teropong Indonesia, KOTA CIMAHI — Pemerintah Kota Cimahi terus berupaya menjaga stabilitas pembangunan daerah di tengah pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat.
Hal ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Cimahi, Letkol (Purn) Ngatiyana, menyusul adanya penyesuaian anggaran nasional yang berdampak pada seluruh daerah di Indonesia, termasuk Kota Cimahi.
Menurut Ngatiyana, efisiensi anggaran merupakan langkah strategis untuk memastikan program-program prioritas tetap berjalan. “Cimahi mengalami pengurangan dana transfer seperti DAK, DBH, maupun DAU yang totalnya secara nasional mencapai Rp238,9 triliun.
Untuk itu, kami perlu berpikir efisien agar tetap bisa membangun dan menjalankan tugas pemerintahan dengan baik,” ujar Wali Kota Cimahi, Jumat (17/10/2025).
Sebagai bentuk efisiensi, Pemkot Cimahi melakukan pemangkasan anggaran non-prioritas hingga 50 persen.
“Anggaran makan minum, ATK, kunjungan kerja, hingga perjalanan dinas semuanya kita potong setengah. Anggaran yang kurang efektif akan dialihkan untuk pembangunan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Selain pemangkasan anggaran, penghematan energi juga menjadi perhatian.
Ngatiyana menegaskan, penggunaan listrik di seluruh kantor pemerintahan akan dibatasi hingga pukul 18.00 WIB.
“Kecuali untuk unit yang berkaitan dengan pengamanan, seluruh listrik akan dimatikan setelah jam enam sore. Ini adalah salah satu langkah konkret agar tidak boros listrik,” tambahnya.
Ia menegaskan “Langkah-langkah efisiensi ini diambil untuk memastikan bahwa meski dengan keterbatasan anggaran, pembangunan di Kota Cimahi tetap berlanjut dan pelayanan publik tidak terganggu.
Pemkot Cimahi juga mengajak seluruh perangkat daerah untuk lebih bijak dalam menggunakan anggaran dan sumber daya yang ada,” Pungkasnya. (Gani Abdul Rahman)